“Pentingnya memahami karakter dan penjiwaan pada sebuah rod casting dengan lure”
Banjarbaru, 21-12-2010
Casting target: Snake head (haruan)
Lures: Propeller Froggy dan Rubber frog
Hook: Double hook
Time to fishing trip: 14.00-18.00
Peserta:
1.lamun_lamun aka syaiful rachman (FF)
2.Udin_pandawa aka udin (FF)
3.Tobel aka Taufik (FF)
4.Heri achmadi
5.Ezot
Sebenarnya ini adalah trip dadakan, yg berawal saat perbincangan saya dengan Udin, yg menceritakan sebuah spot casting yg banyak ikan haruannya, apalagi saat itu penduduk kampung tersebut juga ada di tempat Udin, dan semakin membuat saya penasaran saja. Tertarik mendengar info tersebut, saya langsung sakau…haha….merasa tertantang untuk menjajal spot snaka head tersebut, apalagi spot tersebut tidak jauh dari rumah, Cuma 15 menit udah sampai, akhirnya disepakati untuk trip casting besok harinya.
Berangkat dari rumah jam 14.00 jemput Bro Udin dulu, langsung meluncur menuju spot. Tiba dispot langsung set piranti. Saya menggunakan propeller froggy red head size M, sedangkan Udin menggunakan Rubber frog, di spot tersebut terbagi menjadi 2 karakter, sebelah kiri sedikit terbuka, cocok untuk menggunakan propeller froggy sedangkan sisi kanan banyak ditumbuhi teratai, lebih cocok menggunakan rubber frog. Tidak berapa lama saya berhasil strike gabus ukuran lumayan. Sedangkan disisi kanan Udin juga ga mau kalah, strike…! Dan dari cipratan air menandakan haruannya berukuran besar….tapi sayang tidak hook up dengan sempurna, akhirnya snake headnya mocel….rubber frog ternyata kakinya sudah hilang satu…..akibat dihajar gabus tadi. Setelah itu Udin masih mendapat 3 kali sambaran tetapi semuanya mocel.
Disisi kiri, sepi dari tanda-tanda keberadaan gabus, akhirnya saya juga pindah ke kanan, penasaran mau menjajal, lure saya ganti menggunakan rubber frog, sekali lempar, langsung mendapat miss, tetapi agaknya sang haruan sudah lebih pintar dan waspada, rubber frog saya Cuma di sundul saja. Setelah sepi sama sekali, saya ajak Udin untuk pindah spot.
Di spot ke 2, air keruh…tidak ada miss call. Sempat turun hujan sebentar. Tidak berapa lama datang tobel, heri dan ezot menyusul. Saat itu jam sudah menunjukan 17.00, langsung saja kami putuskan untuk pindah ke spot ke 3, yang merupakan spot terakhir hari itu.
Di spot ke 3 ini, karakternya lebih banyak sangkutan, selain ditumbuhi teratai, tanaman padi, dan ranting, dan posisi untuk berdiri juga susah, spotnya tidak terlalu luas. Semua teman menggunakan rubber frog, dan Cuma saya sendiri yang masih focus menggunakan propeller froggy, memang sangat beresiko untuk nyangkut, harus ekstra hati-hati. Teman-teman juga mendapat sambaran, tetapi sayang tidak ada yang hook up dengan sempurna. Di ujung saya lihat ada ranting yg jatuh ke air, awalnya saya ragu-ragu untuk cast kesana, khawatir nyajen, tapi akhirnya nekat juga. Setelah konsentrasi sebentar agar lemparan bisa tepat sasaran dan focus, tidak nyangkut di ranting. Propller froggy saya lempar dan, baru retrieve kurang lebih 1 meter, sebuah sambaran kuat pada lure…..strike….hook up…lumayan berasa banget fight dengan gabus dalam jarak kurang lebih 10 meter, si haruan berupaya keras untuk melepaskan diri dari double hook, tetapi sayang dengan sebuah lompatan manis…bak seekor marlin…begitu menyentuh permukan air kembali, sang haruan berhasil meloloskan diri….hehe…sukses di pecundangi oleh haruan…size gabusnya lumayan juga….kira-kira seukuran shock depan motor…
Batas area cast adalah tanaman padi yang tidak terawat. Berulang kali saya lempar kembali propeller frog sebisanya untuk lebih mendekati rimbunan tanaman padi. Dan kembali terjadi strike yang kedua di spot ke 3 ini, tapi style dari strike kali ini sangat berbeda dengan yang biasanya, kali ini propeller frog tidak disambar seperti biasanya, tidak ada cipratan air. Propeller frog seperti disedot, dan senar PE 20 lbs langsung tegang….rod yang saya gunakan langsung melengkung tajam, hampir separo…terasa tarikan sang ikan sangat berat….sampai-sampai ujung rod harus saya tahan dengan perut. Dari riak dan gelombang air menandakan saya bertarung dengan seekor haruan berukuran besar, karena punggung sang ikan juga sempat kelihatan. Dengan sebuah hentakan kuat….akhirnya kembali saya di pecundangi oleh sang haruan…..hehe….
Dan itu menyudahi dari trip dadakan. Karena hari sudah mulai gelap.
Dari 2 kali fight yang berakhir dengan lepasnya sang haruan saya jadi penasaran dan mencari penyebabnya. Dan akhirnya jawabannya bisa saya simpulkan, bahwa kita harus menjiwai dan menguasai serta memahami karakter antara rod dan lure yang kita gunakan. Sebuah rod juga sangat menentukan dari keberhasilan sebuah pertarungan. Selama ini kalo trip saya selalu membawa 2 buah rod, 1 karakternya agak kaku, sedangkan rod ke 2 karakternya lentur. Dan setiap kali strike selalu rod yang kaku tersebut, dan yang selalu mocel adalah rod yang lentur. Setiap kali strike dengan rod yang kaku dan menggunakan propeller frog saya tidak pernah menyentak joran, begitu strike dan hook up, rod Cuma saya angkat vertical, untuk membantu agar tidak dibawa masuk dan nyangkut, sudah bisa hook up dengan sempurna, tinggal gulung rel. sebelumnya juga saya berhasil mendaratkan haruan dengan menggunakan propeller frog dan menggunakan rod yang kaku tersebut, terus saat pindah ke spot ke 2 rod saya ganti menggunakan yang lentur.
Kesimpulan:
-Jika menggunakan rod yang lentur harus dibantu dengan sentakan kuat, mungkin sedikit ekstrim agar double hook pada propeller froggy bisa menancap dengan sempurna. Sebab dikarenakan ujung rod yang lentur, saat lure disambar ikan itu baru 50% dan belum menancap, tetapi jika menggunakan rod yang kaku, saat lure disambar dari dibawa lari ikan, ujung rod akan menahan dan membantu dari tarikan ikan sehingga membantu untuk menancap sempurna.
-Penggunaan pada rubber frog berbeda lagi, walaupun kita mengunakan rod yang kaku tetap harus dilakukan sentakan kuat agar hook up dengan sempurna, sebab posisi double hook sangat mepet ke body lure.
-Setingan rell, drag pada posisi mati, supaya ikan tidak sempat membawa nyangkut.
Semoga report dan tulisan saya ini bisa bermamfaat buat teman-teman penghobi tekhnik casting.
Wasalam
Syaiful Rachman
Catch and Release for save environment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar