Powered By Blogger

Welcome to my blog

All about sport fishing technique, fishing news and fishing guide partner in Riam kanan

Tentang Saya

Foto saya
Banjarbaru, Kalimantan selatan (South Borneo), Indonesia
Berminat untuk merasakan sensasi memancing sambil menikmati suasana alam pegunungan Meratus, silahkan berkunjung ke Riam kanan, dan apabila memerlukan jasa pemandu mancing, silahkan hubungi kami. HP:+6281351487989 atau +625117404652 email: lamun_lamun@yahoo.co.id atau kontak di facebook, dengan akun:syaifulfishingshop@yahoo.co.id,   Kami akan mengajak anda untuk menjelajahi spot-spot memancing andalan tim SBSFC. Salam wild fishing

Selasa, 19 April 2011

Fresh water explore: Trip di kejar waktu

Fresh water explore: Trip di kejar waktu

Trip di kejar waktu









Trip di kejar waktu

Martapura 17 April 2011

Pemancing: Single fighter
Tekhnik mancing: Casting.
Lures: Propeller froggy dan Rubber Frog.
Hasil trip: Tertangkap 1 gayus dengan Propeller froggy, dan 1 gayus lagi mocel dengan Rubber Frog.
Spot: 10 menit dari rumah.

Time to fishing:
Jam 6.30 tiba di spot dan jam 8 pagi udah harus balik....sebab harus antar Polwan buat temani belanja ke pasar...hahahaha.....maklum hari minggu, sebenarnya jatahnya buat keluarga, bukan buat mancing, jatah mancing udah di ambil minggu kemarin. Karena mendadak sakau aja.....dengan sedikit rayuan akhirnya SIM keluar juga, walaupun bukan paket "Unlimited" (Full day).
Yang penting sudah bisa menyalurkan hasrat buat casting dan bisa olah raga pagi...., badan segerrr berkeringat...sehattt jasmani rohani.....hahaha...

Salam Strike

Sabtu, 16 April 2011

Fishing dan Touring











Trip memancing lintas 2 kabupaten


10 April 2011
Pemancing: Saya sendiri dan 1 teman non FF
Tujuan trip: Eksplore persembunyian gayus, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola.
Target: Gayus aka gabus alias haruan
Tekhnik memancing: Casting
Umpan: Hanya menggunakan umpan palsu, antara lain: Rubber frog dan propeller froggie

Berangkat dari Banjarbaru dalam kondisi hujan lebat. Sesuai dengan kesepakatan dgn teman, titik pertemuan ada di SPBU Gambut, sebab Herly tinggal di Banjarmasin. Jam 04.30 saya start, sampai di SPBU Gambut ternyata Herly belum datang. Padahal sebelum berangkat udah saya sms dan saya call ke HPnya....22nya ga ada yang aktif....

Jam sdh menunjukkan jam 6 pagi, dan sudah mulai terang, akhirnya, dari pada bengong....saya mencari spot di sekitar SPBU, coba cast, sebab disini merupakan rawa lahan gambut, banyak tempat yang merupakan persembunyian gayus....Spot pertama, ga ada sinyal, pindah ke spot 2....dan di spot ke 2 ini, pada lemparan ke 3 lure propeller froggie langsung mendapat sambutan....dan akhirnya strike...gayus ukuran kecil sukses mendarat.

Tidak berapa lama, akhirnya Herly tiba, langsung kami berangkat menuju TKP, persembunyian gayus, yaitu lahan rawa di daerah trans. Jalan yang ditempuh merupakan jalan desa, yang sempit dan semi off road, maklum aja, disini hampir setiap hari selalu turun hujan, sehingga menambah semakin hancurnya jalan yang hanya jalan tanah saja. Perjalanan tinggal sedikit lagi menuju TKP, tetapi terhalang dengan kondisi jalan yang begitu rusak. Timbul perasaan ragu-ragu, untuk tetap nekat atau balik, soalnya pernah punya pengalaman, gara-gara jalan rusak, hampir ga bisa keluar dari TKP, sebab semua roda penuh oleh tanah liat yg menempel di seluruh roda, sehingga roda depan dan belakang terkunci, tidak bisa berputar, setiap di bersihkan, baru jalan 1 meter sdh terkunci lagi....Khawatir kejadian tersebut terulang kembali, bisa masuk ke TKP, tetapi susah buat kembali, akhirnya dibatalkan, apalagi kami cuma menggunakan 2 buah motor bebek, maklum ga punya motor yang jenis off road. Akhirnya kami cuma menyusuri spot gayus yang ada di pinggir jalan, setiap ada yg potensinya bagus, kami coba untuk cast.Banyak spot bagus, tetapi banyak juga mocelnya....
Kondisi cuaca siang harinya hujan lebat, trus sorenya cuaca kadang gerimis, kadang reda, tapi kami puas dengan trip ini...
Berikut saya lampirkan foto2 yang sempat saya ambil saat trip kemarin.
Yang penting strike...gayus tertangkap...

Selasa, 01 Maret 2011

Rabu, 16 Februari 2011

Catch and release lagi...






















Catch and Release lagi...

Riam kanan dam 6 Pebruari 2011

TEKHNIK MEMANCING
-Casting

LURES
Semua peserta menggunakan top water lure
-Rapala Skitter Prop
-Propeller Frogie
-Tiny Ruber frog
-Pencil baits
-Mini popper

PIRANTI CASTING
Rod: Medium hard 8 lbs-15 lbs
Line class: Senar PE,10 lbs-20 lbs
Leader: 25 lbs

TARGET CASTING: Hampala dan toman

Kondisi cuaca: Sejuk berawan.

PESERTA TRIP:
1.Anang (Palangkaraya, KALTENG)
2.Yuri wira
3.Adoer AZ
4.Udin Pandawa
5.Dedi
6.Imam
7.Aya
8.Lukman
9.Syaiful Rachman

Sejak hari sabtu siang, cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya diguyur hujan lebat, bahkan berlanjut sampai malam, dan disaat akan berangkat juga masih gerimis mengundang.
Alarm berbunyi jam 4 WITA membangunkan saya untuk bersiap-siap berangkat trip ke Riam kanan. Langsung sms buat membangunkan teman-teman yang lain agar segera bersiap supaya tidak kesiangan. Didalan setiap trip casting ke Riam kanan, saya selalu berusaha sepagi mungkin sudah berada di hot spot, karena menyempatkan dan mengejar jam makan ikan-ikan predator Riam kanan, yang sangat aktif di pagi hari, saat matahari baru terbit, lagi pula, disaat masih pagi dan belum panas, casting sangat menyegarkan, sebagai olah raga pagi yang menyehatkan, sambil mencari keringat. Semua peserta trip kumpul di bundaran simpang 4 Banjarbaru, kemudian bersama-sama konvoi menuju Riam kanan, dan trip kali ini semua peserta mengunakan motor roda 2, sehingga kesan travelingnya lebih kental…
Sampai di dermaga Riam kanan, sudah menunjukkan jam 5.30 WITA. Sarapan dulu sambil mempersiapkan bekal selama memancing. Jam 6 WITA, kami loading ke perahu dan langsung berangkat menuju spot.
Spot kali ini memakan waktu kira-kira 1 jam perjalanan dengan menggunakan perahu. Arah ke hulu waduk Riam kanan.
Karena kami menggunakan tekhnik land based, maka spot yang ditujupun adalah spot yang ideal buat land based, berupa spot yang tipikal tanahnya berbentuk landai, dan tidak curam, sehingga sangat enak untuk berdiri sambil melempar lure.
Di spot 1, yang pertama strike adalah Anang, dengan menggunakan mini popper, strike hampala ukuran sedang, setelah foto, langsung release, dan tidak berapa lama, Adoer yang berada di sebelah Anang juga strike Hampala ukuran sedang, setelah foto juga langsung release. Setelah mendokumentasikan saya segera ambil posisi untuk bersiap casting juga, tetapi saya ambil spot yang berada di ujung, karena tadi dengan kapten saya minta untuk menunggu di ujung, sebab, kami turun dari perahu di muara, dengan tekhnik land based, casting sambil berjalan menyusuri pinggiran danau. Beberapa kali lemparan tidak ada sama sekali sambaran dari hampala atau toman, akhirnya tidak terasa saya sudah dekat dengan perahu yang sudah menunggu kami.
Di sebelah perahu ada sedikit celah (lubuk) kecil yang dipinggirnya ada tanaman atau pepohonan kering yang batangnya banyak durinya. Sangat susah untuk melakukan cast, sebab jika terlalu kuat akan kebablasan dan nyangkut. Setelah konsentrasi dan mengukur tenaga agar lemparan tepat di tengah-tengah air, Lure Rapala Skitter Prop saya cast. Cast pertama tidaj ada sambutan, cast ke dua juga sama, dan pada cast ke 3 tiba-tiba dari bawah air sebuah sambaran cukup keras menyambar lure saya, kaget sesaat, setelah itu dengan sigat saya meladeni perlawanan dari ikan. Tadinya saya pikir itu adalah toman melihat dari aksinya menghajar lure, ternyata setelah jelas terlihat itu adalah ukuran hampala yang berukuran besar. Cukup kerepotan juga saya meladeni perlawanan hampala tersebut, sebab kiri, kanan dan depan adalah tanaman berduri, khawatir senar PE akan putus tergesek tanaman tersebut, dan hampalapun benar-benar memampaatkan kondisi tersebut, kadang lari ke kiri, kadang lari ke kanan, sehingga senar PE benar-benar tergesek tanaman tersebut. Dan akhirnya saya berhasil juga menaklukakan perlawanan dari hampala tersebut. Setelah sukses mendaratkan hampala. Ambil dokumentasi dan release. Baru saya menyadari di saat akan merelease hampala tersebut, ternyata treble hook original dari Rapala pada bagian ekor sudah patah 1, soalnya tadi memang benar-benar berasa perlawanan dari hampala tersebut.. Hampala sukses saya release agar berkembang biak dan tumbuh besar,sehingga selalu akan ada strike yang spektakuler jika trip memancing ke Riam kanan.
Kami pindah menuju spot ke 2, tetapi di sini kondisi air sangat keruh, padahal sinyal begitu kuat, menandakan sangat banyak predatornya. Casting disini tidak ada sambutan, kami pindah menuju spot 3 yang jaraknya tidak begitu jauh, sebab, spot 1, 2, dan 3 letaknya bersebelahan saja. Di spot 3, kondisi air jernih Anang kembali sukses strike toman perjaka ekor buntung, dilanjutkan oleh Udin. Spot 3 ini dihuni oleh mayoritas toman. Semua perserta tidak terhitung mendapatkan sambaran, tetapi lebih banyak mocel. Sebab tomannya melakukan sambaran dari arah bawah, sedangkan kami menggunakan lure frogie yang mengunakan double hook. Memang kelebihannya double hook adalah tidak mudah nyangkut, tetapi memiliki sisi kekurangan, yaitu jika target melakukan serangan dari arah bawah hampir 99% mocel, tetapi jika di serang dari arah belakang 100% dipastikan hook up. Setelah semakin siang dan sambaran mulai berkurang, kami pindah ke spot 4, tetapi di spot 4 sama sekali tidak ada tanda-tanda keberadaan predator, mungkin karena sudah terlalu siang, padahal spot 4 ini merupakan spot yang kami pilih saat shooting bersama Mancing Mania Trans 7 di episode 2 kemarin. Pindah lagi di spot 5 yang merupakan spot terakhir, karena sudah sore. Di spot 5 saya berhasil strike toman ekor buntung perjaka, menggunakan lure propeller frogie, sayang sekali lure masuk terlalu dalam sangat telak kena insang. Sehingga toman tidak berhasil di release. Adoer juga sukses beberapa ekor gabus disini., Sayang karena posisi saya dengan adoer brjauhan sehingga saya tidak bisa mendokumentasikan. Hujan mengguyur Riam kanan, yang menyudahi dari trip ini. Kami kembali ke perahu dan bersiap-siap kembali pulang. Next trip akan ada trip berikutnya yang lebih mantap lagi.

Salam wild fishing

Syaiful Rachman .